February 13, 2012

moodswingggggggg

kalo suami bilang saya sangat-sangat berbakat untuk menjadi seorang rabid mami itu mungkin ga perlu adanya penelitian lebih lanjut, bahkan sebelum hamilpun saya sudah sangat-sangat rabid terhadap si calon baby. berkhayal, merencanakan, memimpikan di setiap sesi obrolan masa depan ma suami waktu itu. tanyakan padanya, kalo sudah ngoceh saya ga bisa berhenti :))

Alhamdulillah Alloh memberikan kita anugrah terindah itu di bulan ramadhan kemarin, sekaligus hadiah terbaik sepanjang hidup saya, dan kita tahunya setelah lebaran, setelah si dede' kita ajakin berpetualang ria naek motor dari pekalongan - nganjuk - pekalongan, muter-muter gunung, mampir ke berbagai tempat, berpanas macet ria, fiuhhh kalo inget acara mudik lebaran kemarin cuman bisa berucap "SUBHANALLAH".dia pinter dan kuat. sampai sekarang dia begitu baiknya, ga pernah menyusahkan maminya.  kalo kata jeng jujuk sahabatku "anakmu pinter mbulek bisa di ajak soro" hahaha ga bermaksud gitu juga, kan waktu itu belum tahu kalo si dede' udah duduk manis di rahimku.

saya menyadari sebagai manusia betapa egois dan tidak tahu dirinya saya ini, selalu meminta ini itu kepada Allah, menuntut ini itu, mendrama bertanya mengapa begini mengapa begitu, tapi di balik itu semua, cinta Allah terus mengalir buat saya, bahkan di saat saya merasa saya menjauh darinya, betapa sombongnya manusia kerdil ini. sungguh malu rasanya.semoga saya bukan termasuk orang yang merugi karena terlalu lalai dan sombong, semoga ini selalu saya sadari sehingga ketika mulai mendrama lagi saya bisa segera beristigfar dan insap seinsap-insapnya.

big question is.....rabid mami jelas... akan tetapi apakah di weeks ke 27 saya sudah menjadi ibu yang baik??? (intonasi peniross).... apakah i already have sense of my motherhood???

jujur aja, mood saya ga tolerable banget. bisa tiba-tiba menangis layaknya nobita karena hal yang  simple (poor my husband yang ga pernah tahu wanita bisa kejer nangis tanpa alasan yang jelas) tus abis itu berasa lega dan normal semuanya.

yang paling bikin menyesal adalah semalem saya menangis ga jelas, sebenernya otak udah menset, "okay, ayo berenti" tapi kenapa malah jadi tambah drama nangisnyaaa, puncak drama terjadi pas  si dede' terus aja jedag-jedug ga berenti mungkin dia nyuruh emaknya berhenti nangis :(( betapa berdosanya saya ketika suami bilang "kamu udah sukses bikin dua orang yang paling menyanyangimu bersedih malam ini"

apakah ini yang dinamakan moodswing bumil? apakah saya akan menjadi ibu yang baik buat sikecilku kalo saya belum bisa mengendalikan mood. apa yang dirasakan si eman-eman kecilku di dalem kalo aku menangis sedangkan melihat wajah suami saja semalem bikin rasa bersalahku menggunung saking sedihnya dia melihat saya menangis :(( *dosa ganda*


Alhamdulillah, kalo banyak yang sharing cerita tentang keluhan-keluhan selama kehamilan, maka saya harusnya sujud syukur setiap hari karena tidak menemui keluhan yang bisa mengganggu, semuanya wajar. seperti biasa. maka saya selalu memuji si eman-eman kecilku ini betapa pinter dan pengertiannya dia sama maminya. *menangis lagi* selera makan saya normal, semua makanan oke ga ada masalah, pegel, lemes, pusing semua teratasi dengan cantik. si eman-eman kecilku juga selalu sehat, Alhamdulillah.

tapi jika bicara emosi, hrrrrrrrrrrrrrr...saya bener-bener takluk bertekuk lutut. emosi saya fluktuatif dari perasaan gembira, sedih, seneng, sebel, benci, eneg, datang dan pergi tanpa di undang. saya bisa tiba-tiba benci melihat orang, ato tiba-tiba terharu ga jelas. senakal - nakalnya hasan husein dulu saya bisa memahami kenapa perilaku mereka begini begitu, tetapi sekarang, berulah sedikit mereka saya bisa langsung mengaum. saya bisa ngomel ke suami betapa menjengkelkannya hasan. see...saya berpikir ini sangat parah.

apakah benar ini pengaruh hormonal? kalo memang benar maka inilah keluhan saya. terus? bagaimanakah mengatasinya?

No comments:

Post a Comment