January 04, 2016

katanya ada mother's day yang saya pun lupa

menjadi ibu itu tidak serta merta membuat kita mempunyai sayap. mejadi malaikat yang tidak punya dosa, menurut saya loh yaa
bebannya berat iya, tapi selalu menjadi sosok yang benar tidak, walo dibilang selalu bahwa surga ada ditelapak kaki ibu.

"kasih ibu kepada beta..tak terhingga sepanjang masa..hanya memberi tak harap kembali...bagai sang surya menyinari dunia.."
apa iya? bener? hanya memberi tak harap kembali?

contohnya saya, cinta saya kepada al dan atha bisa jadi tidak perlu diragukan, bahkan lebih besar dari cinta saya pada diri saya sendiri, tapi apa tidak mengharap kembali?
saya tentu saja berharap mereka juga mencintai saya seperti saya mencintai mereka, saya tentu saja berharap mereka selalu mendengarkan saya, saya juga berharap dan punya segudang cita-cita buat mereka. wajar? iyaa..egoisnya saya sebagai ibu mereka. mereka harus mengikuti apa yang menjadi tujuan saya buat mereka. tapi tetap harus ada kesadaran dari diri saya sendiri bahwa seorang al dan atha juga tentu saja punya kemauan, keinginan, dan cita - cita sendiri. menjadi sebuah pr buat saya dan suami bagaimana mengkomunikasikannya dengan mereka.

apakah menjadi ibu tidak pernah salah? tentu saja pernah. apakah boleh? boleh saja namanya juga manusia.

semalam saya bercerita dengan suami, bahwa masa kecil saya sangat sedikit waktu bersama ibu, karena ibu saya sangat sibuk. saya lebih banyak bermain diluar dengan asisten rumah tangga atau dengan teman-teman. bahkan sampai di masa kuliah saya tidak merasa dekat dengan ibu. tapi di masa tua nya ibu saya membayar waktunya untuk anak - anaknya. Saya merasa justru sekarang saya menjadi sangat dengan ibu. Walau berjarak sangat jauh dan bisa hanya 1x setahun ketemunya. Yang aneh anak-anak malah lebih dekat dengan ibu saya daripada dengan ibu mertua yang seminggu sekali bisa bertemu. Saya lihat karena ibu saya selalu berusaha dekat dengan al dan atha walo mungkin hanya lewat hp (bukan bermaksud membandingkan)

Menjadi ibu banyak banget loh tekanannya, apalagi dimasa sekarang. Jangankan dengan lingkungan sekitar, dengan orang tak kenal yang ditemui di socmed pun bisa menjadi tekanan.
Karena itu demi kesehatan jiwa dan raga ibu harus punya SOP-nya masing - masing disesuaikan dengan kondisinya.
Saya kalo lagi ingin marah ya marah bete ya bete asal alasannya benar, kalau salah ya minta maaf, kesal dengan anak pingin memarahi, ya gapapa anak dimarahi, asal dikasih tahu salahnya dimana gimana memperbaikinya, ibu kan manusia juga.
Tahu kekurangan saya. Saya tahu paling tidak suka memasak, ya sudah saya mengakui kelemahan itu, berdamai dengan diri sendiri tidak mau memaksakan diri harus masak tiap hari (malah biasanya nanti muncul kangen tiba-tiba masak). Kalau dapat omongan dari sekitar, "males..ga mau masak" saya sekarang mah udah bisa cuek, yang ngomong pun pasti tidak luput kan dari kekurangan, daripada ribet ngurusin omongan orang mending saya nyiapin kegiatan maen buat anak-anak. Intinya jangan merasa terintimidasi dengan pola dan kebiasaan orang lain, karena beda atap beda kebiasaan hidupnya, ga bisa disamain sodara!

Menjadi ibu tidak berarti dunianya melulu hanya anak. ok.. kalo saya mungkin iya, karena ngurus semuanya sendiri, jadi ya 24 jam waktu saya pasti sama anak. kalo sama mas al karena dia udah sekolah ada jeda waktu dia disekolah sampai jam 12, kalo sama atha, masih full. pernah stres? tentu saja! penat dan bosan kok rutinitas itu - itu saja. iya. tapi perasaan seperti itu harus disiasati biar ga BAPER.saya sebisa mungkin menyempatkan waktu buat "me time" di ada-adain lah, walo sekedar nyanyi-nyanyi sambil yutub-an, atau seperti sekarang, nulis. karena inilah obat untuk saya selain makan enak tentu saja hehehe...menulis dan menyanyi adalah obat buat saya! dengan menulis saya bisa merasa seperti habis liburan, segar!!!
kalo liburan beneran, sudah pasti saya gempor sodara. bukan fresh pulang liburan malah butuh tukang pijet kalo sekarang mah.

sebagai ibu saya tidak sempurna, tapi setidaknya saya berusaha untuk terus belajar, buat anak-anak dan suami.

No comments:

Post a Comment