February 27, 2011

catatan yang tak seharusnya ada

dalam hidup saya yang mungil ini ada sakit yang telah lama berdiam dan bersembunyi, kecewa yang sungguh engga enak, seperti kaki yang lecet terkena highheels. kecil tapi mengganggu hati karena kadang terasa perih, oh liatlah drama queen is already come.

pertama, saya kecewa sama orang yang ga saya kenal tapi saya tahu dan saya sangat - sangat mengagumi karya - karyanya yang sungguh hebat dan cerdas. fim yang dibuatnya selalu saja berbeda dan berkelas. saya mengagumi otaknya dalam menciptakan ide - ide brilian itu. saya tau bahwa saya harus professional, jangan jadikan masalah personal mempengaruhi karya - karya dia. engga. bagi saya karyanya tetap yang terbaik untuk saat ini belum ada yang mengalahkan. tapi secara personal juga saya merasa kecewa. kecewa terhadap pandangan - pandangan dia dan beberapa attitude yang menjadikan dia 'agak' angkuh mungkin dan merasa hebat. tidak mengapa merasa hebat karena memang dia hebat, "tapi jangan jadikan itu untuk kamu merasa mampu berucap apapun sesuka hatimu bahkan disaat yang terucap itu bukan sesuatu yang 'baik'". saya kecewa padanya secara personal kepada kehidupan dia yang sungguh saya sangat tidak berhak saya campuri. siapa gue??haloo!! jadi sekarang saya memutuskan untuk menikmati saja karyanya tanpa peduli yang lainnya. itu lebih sehat memang.

yang kedua saya kecewa, pada seseorang yang sangat dekat. selalu berbicara dari hati ke hati, mengungkap semua, membagi semua, tanpa ada satupun yang saya tutupi, bayangkan betapa besar kepercayaan saya kepadanya. tapi ada satu yang mengganjal. kenapa setiap kali qta membahas hal yang bersifat kepada harga dalam arti yang sebenarnya, sering dia menganggap saya unjuk diri, dan akhirnya selalu ditanggapi dengan berlebih lagi. yang menunjukkan bahwa dia bisa jauh lebih lagi. padahal saya tidak pernah bermaksud untuk itu. saya hanya bertanya dan meminta pertimbangan. tanpa di tanyakan lagi seharusnya dia tahu bahwa memang dia jauh lebih mampu dari saya, "jadi tanpa kamu memperlihatkan saya sudah tahu juga teman, ketika saya bertanya itu berarti saya benar - benar tidak tahu dan membutuhkan informasi, bukan bermaksud pamer, percayalah". tidak perlu lagi dia menegaskan saya sudah memahami. tapi sungguh sulit ini terungkapkan karena takutnya malah menjadi salah paham. fiuhhhh.. tapi saya berjanji tidak akan mempengaruhi hubungan qta yang telah lama terjalin. itu hanya satu luka kecil yang tak berarti dan sudah hilang.semoga

yang terakhir dan paling bikin sakit, tapi saya harus bijak dalam menghadapinya, ketika seseorang yang sangat saya sayangi dan saya idolakan memutuskan memilih untuk mempunyai keyakinan berbeda. keyakinan paling prinsip, paling mendasar dan yang saya yakini sebagai alasan saya hidup. pada waktu itu tidak ada satupun yang mengetahui betapa terpukulnya saya, dan betapa hancurnya hati saya. tapi saya pada waktu itu tidak boleh bersikap lemah, karena sudah banyak yang terlihat bersedih dan patah hati maka saya tidak boleh melakukan hal serupa. saya harus mampu bersikap netral dan tenang. walau hati saya hancur tapi saya terus memaksa otak saya untuk bijak dalam melihat dan bahkan menyingkirkan idealisme saya yang paling mendasar tentang keyakinan saya. demi seorang yang sungguh saya sayangi, saya harus bisa menerima pilihannya untuk menentukan kebahagiannya. bahkan ketika ada yang menghujatnya sayalah yang merasa sangat sakit hati walo sebenarnya didalam hati saya tidak mampu berbohong bahwa saya menyesali selalu menyesali sampai sekarang kenapa harus tertulis seperti itu. saat saya menulis ini, saya berharap perasaan saya yang terdalam ini sudah hilang.

mungkin karena selalu kutimbun perasaan kecewa dan sakit ini, hari berganti hari dan bahkan berganti tahun, lama - lama seperti terasa tidak ada. hanya keinginan untuk selalu mendukung setiap pilihannya dan berdoa mengharap ini adalah yang terbaik untuknya. Alhamdulilah selama ini saya tersenyum untuknya dan memberikan dukungan itu tidak pernah berpura - pura, itu adalah hal tertulus yang bisa saya berikan, dan mungkin hanya itu yang sanggup saya berikan untuk mendukungnya, biarkan kecewa dan sakit ini hanya muncul pada saat takbir bergema dan kami beriringan ke masjid untuk menjalankan sholat ied.

dan tulisan ini muncul karena saya sudah benar - benar sembuh dan mampu memahami secara utuh tanpa ada perasaan kecewa yang tadi terceritakan. dia sudah hilang, biarkan terbawa angin entah kemana

benar kan menulis sungguh proses untuk saya tetap sehat :)

No comments:

Post a Comment