February 12, 2011

Legenda Nokia, Soner dan Samsung

dia menghilang pagi ini, sangat tiba - tiba, hilang begitu saja tanpa mengucapkan goodbye ato sampai jumpa lagi seperti halnya dia yang disamping kanan ini yang juga pergi tanpa berucap apapun. mungkin saya yang ceroboh atau sudah merupakan suratan takdir (jiahhh) tapi kisah yang melatar belakanginya sama. mereka berdua sama - sama hilang di dalam rumah. iya didalam rumahku sendiri. sebenarnya bukan bermasalah dengan si iponnya sendiri tetapi lebih kepada kisahnya yang sama persis kejadiannya. bukan menghilang di keramaian atau jatuh entah di mana, tetapi hilang begitu saja dari atas meja di dalam rumah, rumahku sendiri.

saya sedih iya, bukan karena menyesal dengan harga mereka karena mungkin emang tidak seberapa, bukan gadget yang menguras kantong saya habis - habisan mereka biasa saja. tapi bagi saya pribadi mereka sungguh berharga dan sangat berjasa. saya bukan seorang yang mengikuti perkembangan handphone yang sepertinya setiap hari selalu ada yang baru dikeluarkan oleh produsen, saya termasuk orang yang tidak perduli akan itu. bagi saya asal ipon itu bisa buat telpon, sms, denger musik dengan stereo yang tidak mengecewakan saya sudah hepi, bener. bahkan setiap saya membeli ipon baru tidak pernah berencana terlebih dahulu merk - merk apa yang ingin saya beli. pada saat saya membutuhkan saya akan membeli, tidak harus tau dulu ada yang baru yang canggih semuanya hanya berserah pada jodoh saja.

bagi saya apapun yang mengiringi hidup saya berarti berjodoh, seperti halnya suami (hehe..) yang datang tanpa dicari tapi kami berjodoh untuk mengarungi kehidupan ini bersama, atau membeli rumah pun itu harus berjodoh, klo rumah itu sudah menjadi jodoh qta maka akan selalu ada jalan untuk qta hidup bersama. begitupun dengan iponku. pada saat saya membutuhkan ipon saya akan pergi ke toko hp dan disanalah klo saya berjodoh saya akan membawa salah satunya untuk saya bawa pulang.

saya masih ingat hp pertama saya  nokia 3530 yang saya beli demi kebutuhan untuk mudah di hubungi oleh teman - teman praktikum jaman kuliah, karena praktikum sering membutuhkan waktu yang berlebih kadang sering asdos minta jadwal ketemuan mendadak, jadi saya membutuhkan sebuah ipon agar dapat dihubungi dengan mudah, benar hanya itu alasannya. saya membeli bukan karena mengikuti teman - teman yang lain yang sudah dari esema mungkin mempunyai handphone, tapi saya baru mempunyainya setelah semester 3 mungkin, itupun setelah melalui sebuah proses yang panjang mengalami berbagai protes dari teman - teman yang mengatakan saya sangat sulit untuk dihubungi. baru setelah asdos protes saya sering tidak masuk praktikum karena tidak tau jadwallah yang membuat saya akhirnya membelinya (daripada nilai jeblok gara - gara absen), kekasih jempol saya pertama. tidak mengetahui apa keunggulan dia pada waktu itu yang penting saya punya sebuah benda yang bisa sewaktu - waktu menerima pesan dari asdos.

saya menggunakan handphone itu sepanjang saya berkuliah, mencari kerja, sampai akhirnya bekerja di xl dibilang "so old" pun saya tetap bergeming mengantonginya sepanjang hari. tetapi rupanya si nokia ini mempunyai ending juga. keypadnya sudah tidak bisa lincah mengikuti gerakan jempol saya. kadang si jempol mencet 'A' yang keluar di layar adalah 'L' sungguh mengusik kesabaran kalo qta terburu - buru ingin membalas sms. belum lagi kalo buat menelpon haduhhh bisa tiba - tiba ngambek ga mau mengeluarkan suara saya dan akhirnya yang menelponpun tidak bisa dengar suara saya (pada masa itu saya masih awal PJJ dengan hubby) bayangkan repotnya pada waktu itu.

akhirnya saya memutuskan untuk mengistirahatkan saja si kenes nokia ini, karena ternyata biaya servicenya lebih mahal dibanding harga iponnya sendiri.ngenes. selang beberapa waktu tidak ber-hp, dan hubby protes karena tidak bisa dihubungi akhirnya saya memutuskan untuk membeli hp baru. tanpa tau apa yang ingin dibeli saya dan abel teman kerja di xl sekaligus partner dalam menghambur - hamburkan gaji  iseng masuk di counter sony erickson depan kantor xl, akhirnya saya memutuskan untuk memilih siimut ini tanpa ada pertimbangan apa - apa, pokoknya pada saat itu saya memilih dia, sesuai dengan kantong dan suratan takdir. yang penting bisa ditelpon hubby udah itu aja.

setelah malang melintang didunia persilatan dengan si imut ini akhirnya dia mengalami kelelahan, sering tiba - tiba pingsan padahal baterai full charged, sempet terlintas dihati waktu itu "udah waktunya ni jangan - jangan" dan abrakadabra.....esoknya dia raib musnah dari dunia persilatanku begitu saja.the end!

karena pada saat itu saya berstatus menyanyur, alias ga ngapa - ngapain, jobless, ga punya pekerjaan, abis melarikan diri dari boss 'sadis' dari pulau kalimantan saya pun sangat pelit untuk mengeluarkan uang demi sebuah hp. mungkin karena sulit untuk menghubungi saya selain lewat telpon rumah padahal saat itu dalam masa menyiapkan pernikahan akhirnya hubby menyuruh saya buat beli hp baru tapi kepending terus karena saya malas buat keluar rumah.

tapi dasar memang sudah berjodoh saya dengan si ungu ini beberapa minggu setelah diprotes saya ada interview di surabaya. selesai interview sebelum pulang saya janjian lunch dengan jeng jujuk di tunjungan plaza. jeng jujuk kemudian ngajakin buat nyari hp buat suaminya. milih - milih demi milih dia tak kunjung mendapatkan, sayalah yang akhirnya pulang menentengnya. hahaha..saya berjodoh dengan samsung yang saya baru tau tipenya setelah saya membayarnya, tetapi sekarang pun si samsung ini telah pergi meninggalkan saya."hai samsung maaf ya, mungkin kamu ngambek gara - gara kemarin aq sempet bilang kamu kurang okay maap ya kalo kamu tersinggung :( aq ikhlas kok kalo kamu emang mo ninggalin aq, mungkin karena aq kurang bersyukur sudah memilikimu, jadinya kamu pergi dech dari hidupku, sekali lagi maap ya semoga kamu bahagia di pemilikmu yang baru".

mungkin saya tidak usah pegang hp dulu, mungkin ini yang terbaik, semakin banyak yang diambil dari saya harus semakin bersyukur saya dengan apa yang saya miliki saat ini. Terima kasih wahai Sang Maha Guru, Engkau menjitakku lagi pagi tadi
                                                 ....................... the end....................................

pesan hubby: jangan ngambek lagi, turutin kata - kata suami, jangan ceroboh lagi!!!*dua yang didepan ga nyambung ya pesennya?hahahaha biar saya saja yang mengerti ucapannya*

No comments:

Post a Comment